BAB 2
PENDUDUK MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Pertumbuhan Penduduk sangat
berhubungan dengan aspek kehidupan termasuk aspek sosial, ekonomi, politik,
kebudayaan dan sebagainya, semakin cepat pertumbuhan penduduk, maka semakin
besar kebutuhan sumber daya alam
Misal : dengan bertambahnya penduduk berarti
pula harus bertambah
pula persediaan bahan makanan,
perumahan, kesempatan kerja,
jumlah gedung sekolah dan sebagainya.
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Waktu penggandaan
penduduk dunia
selanjutnya diperkirakan 35 tahun. Penambahan/pertambahan penduduk di suatu daerah atau negara pacta dasarnya dipengaruhi oleh faktor-faktor demografi sebagai berikut :
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Fertilitas)
3. Migrasi
Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut diukur
dengan tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian
dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan. Biasanya
perbandingan ini dinyatakan dalam tiap I 000 penduduk.
1.
Kematian
ada
beberapa tingkat kematian. Akan tetapi di sini hanya dijelaskan dua jenis tingkat kematian saja yakni :
a. Tingkat Kematian Kasar (Crude
Death
Rate/CDR)
Tingkat kematian kasar adalah
banyaknya orang
yang meninggal pada suatu
tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1.000 orang.
b. Tingkat Kematian Khusus (Age Specific Death Rate)
tingkat kematian dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan. contoh laki-laki berusia
85 tahun mempunyai kemungkinan lebih besar untuk mati
daripada laki-laki umur 25 tahun. dan laki-laki
yang berada
di medan perang lebih besar kemungkinan
untuk mati daripada istri mereka yang berada di rumah.
2. Fertilitas (kelahiran Hidup)
Mengukur Fertilitas tidak seperti dalam
pengukuran mortalitas, hal ini
disebabkan adanya
alasan
sebagai
berikut
:
1) Sulit memperoleh
angka
statistik lahir hidup karena banyak bayi-bayi
yang meninggal beberapa saat
setelah
kelahiran, tidak
dicatatkan dalam
peristiwa kelahiran atau kematian dan sering dicatatkan sebagai lahir
mati.
2) Wanita mempunyai kemungkinan melahirkan dari seorang
anak (tetapi meninggal hanya sekali).
3) Makin
tua urnur wanita
tidaklah
berarti,
bahwa kernungkinan rnernpunyai anak rnakin rnenurun.
4)
Di dalarn pengukuran fertilitas akan rnelibatkan satu orang
saja. Tidak semua wanita rnernpunyai
kernungkinan untuk
rnelakukan.
3. Migrasi
Aspek dinamis kehidupan kelompok dalam ruang ialah gerakan penduduk
yang dinamai
migrasi. Selain migrasi
ada istilah
lain
tentang
dinamika
penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas lebih
luas
daripada migrasi,
sebab
mobilitas mencakup perpindahan teritorial secara permanen dan sementara.
Sedangkan migrasi bila dikaitkan dengan unsur waktu
di tempat yang baru misalnya
minimal
6 bulan atau satu tahun. Sedangkan bagi mereka yang pernah pindah tempat tinggal kurang dari batas waktu tersebut disebut melakukan mobiltias sirkuler.
KEBUDAYAAN DAN KEPRIBADIAN
Kebudayaan dan
kepribadian indonesia terbentuk dari zaman batu sampai zaman logam dan
terpengaruh dari hasil Akulturasi kebudayaan Hindu – Budha, Islam dan
Kebudayaan Barat.
Peleburan budaya – budaya itulah yang sampai sekarang masih
bertahan di masyarakat kita.
Kepribadian bangsa Indonesia
yang rama tamah, suka menolong, memiliki sifat kegotong royongan adalah ciri umum dari sekian banyak kepribadian suku-suku bangsa
yang berada Republik Indonesia, dan terpatri meenjadi ciri khas
kepribadian bangsa Indonesia.
PERTUMBUHAN
DAN PERKEMBANGAN KEBUDAYAAN Dl INDONESIA.
Zaman Batu sampai Zaman Logam
Upaya menelusuri sejarah peradaban bangsa
Indonesia, mulai dari zaman batu
sampai zaman logam, sungguh akan berliku-liku, memerlukan
waktu pembahasan yang panjang. Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli prehistoris, ternyata bahwa zaman
batu
itupun
terbagi
dalam
:
Zaman batu tua
(Palaeolithikum)
Zaman batu muda (Neolithikum).
Alat-alat batu
pada
zaman batu tua, baik bentuk
ataupun
permukaan
peralatan masih kasar-kasar, misalnya
kapak
genggam.
KEBUDA YAAN HINDU, BUDHA, DAN
ISLAM.
1. Kebudayaan Hindu
dan
Budha.
Pada ke-3
dan
ke-4 agama
Hindu
masuk
ke
Indonesia, khususnya ke Pulau Jawa.
Perpaduan atau akultura"i antara kebudayaan etempat dengan
kebudayaan
2. Kebudayaan
Islam.
Pada a bad
ke-15
dan
ke-16 agama Islam telah dikembangkanm di
Indonesia. oleh para pemuka-pemuka Islam yang di ebut Wali Sanga. Titik sentrai penyebaran
agama
Islam pada abad itu berada
di pulau
Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk
ke Indonesia, khususnya ke pulau Jawa
sebelum
abad
ke-II
sudah ada
wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di
kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia. teristimewa ke pulau Jawa berlangsung dalam suasana damai. Hal ini disebabkan karena
Islam
dimasukkan ke Indo nesia
tidak
dengan
secara
paksa,
melainkan dengan
cara
baik-baik. Di samping itu
disebabkan sikap toleransi yang dimiliki banga kita.
Agama Islam berkembang pesat di Indonesia dan menjadi agama yang mendapat penganut
sebagian terbesar penduduk
Indonesia. Tak dapat dipungkiri lagi, bahwa kebudayaan Islam memberi saham
yang besar bagi perkembangan kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia.
KEBUDAYAAN BARAT.
Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap
corak lain
dari kebudayaan dan kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Awal kebudayaan Barat
masuk
ke negara tercinta Republik Indonesia ketika
kaum kolonialis/penjajah mengedor
masuk ke Indonesia, terutama
bangsa
Belanda. Mulai dari penguasaan dan kekuasaan perusahaan
dagang Belanda (YOC) dan berlanjut dengan
pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi, kabupaen muncul bangunan-bangunan
dengan gaya arsitektur Barat. Dalam kurun waktu itu juga, dikota-kota
pusat pemerintahan,
terutama di Jawa, Sulawesi Utara,
dan
Maluku berkembang dua
lapisan
sosial.
1.
Lapisan sosial yang
terdiri
dari
kaum
buruh.
2. Lapisan sosial kaum
pegawai.
Dalam lapisan sosial kedua
inilah
pendidikan Barat di sekolah-sekolah dan kemampuan/kemahiran bahasa Belanda menjadi syarat utama
untuk mencapai kenaikan kelas sosial.
Akhirnya masih harus disebut sebagai pengaruh
kebudayaan Eropa
yang masuk juga kedalam
kebudayaan Indonesia, ialah agama Katolik
dan agama Kristen
Protestan.
Agama-agama tersebut biasanya disiarkan dengan sengaja oleh organisasi-organisasi penyiaran agama (missie
untuk agama
Katolik dan zending untuk
agama Kristen) yang semuanya bersifat swasta. Penyiaran dilakukan terutama
didaerah-daerah dengan penduduk yang
belum pernah mengalami pengaruh agama Hindu, Budha
atau Islam.
Kebudayaan dan Kepribadian