Total Tayangan Halaman

29 Des 2011

Didiklah Anakmu, Karena Ia Tidak Hidup Di Zamanmu


Didiklah Anakmu, Karena Ia Tidak Hidup Di Zamanmu
Oleh : Fathurrohman Al Jufri
Setiap orang memilik Agama dan Kepercayaan masing – masing. Sama halnya dengan masyarakat Indonesia. Pada zaman dahulu sebelum masuknya hindu – budha ke Indonesia, masyarakat kita menganut beberapa kepercayaan, diantaranya adalah Animisme, Dinamisme, dan Atheisme.
            Animisme berarti percaya kepada roh – roh nenek moyang, dan sampai sekarang beberapa suku pedalaman di Indonesia masih menganut animisme. Lalu Dinamisme, yaitu berarti percaya pada benda – benda gaib, ini sama seperti kebanyakan orang kejawen yang mempercayai benda – benda gaib. Dan terakhir adalah Atheisme, yaitu tidak percaya adanya tuhan, penganut atheisme memang bisa di bilang jarang, tetapi di luar sana banyak sekali orang yang menganut aliran ini, kebanyakan dari mereka adalah para ahli filsafat dan para ilmuwan.
            Lalu beberapa abad kemudian, agama – agama masuk ke Indonesia seperti Hindu, Budha, Islam, dan Kritsen. Dan sampai saat ini ada 6 agama di Indonesia yang di akui, diantaranya Islam, Hindu, Budha, Kristen Protestan, Katholik, dan Kong hu zhe (kong hu cu).
            Sangatlah penting seseorang untuk memiliki agama, karena agama adalah pedoman untuk hidup, di dalam agama terdapat aturan – aturan yang harus ditaati oleh pemeluknya, jika ia mematuhi aturan tersebut, maka dia akan mendapat hidup yang tentram, jika ia tidak taat atau melawan aturan tersebut, maka ia akan mendapat dosa dan hidupnya pun tidak akan tentram dunia – akhirat.
            Seperti pada kasus para remaja yang suka mabuk – mabukan, narkoba, berjudi dan sex bebas. Itu semua adalah karena merak tidak memiliki bekal pengetahuan agama yang cukup, untuk dari itu di perlukan peran orangtua untuk mengajarkan para anaknya agar bisa mengetahui lebih mendalam tentang Agama.
            Apabila ia seorang muslim, maka wajib hukumnya bagi orangtua untuk mendidik ilmu agamanya, orangtua perlu memberitahu anaknya tentang, rukun dan hukum – hukum Islam, seperti mengajarkan anaknya bagaimana tata cara sholat, membaca Al-Qur’an dan Puasa. Orangtua pun perlu memberitahu tentang aturan – aturan dalam Islam, anak di beri pengetahuan bahwa mencuri itu adalah perbuatan dosa, lalu orang yang berdosa akan masuk neraka, agar si anak bisa mengetahui sebab dan akibat jika ia melakukan hal – hal yang tidak baik.Jika orangtua gagal dalam mendidik anaknya, maka di akhirat kelak ia akan di mintai tanggung jawabnya sebagai orangtua.
            Jika orangtua tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengajarkan tentang agama kepada anak mereka, maka para orangtua bisa menitipkan anaknya ke pesantren atau menyuruh anaknya mengaji di masjid – masjid di sekitar rumah, karena ini lebih baik ketimbang membiarkan anak tumbuh tanpa pengetahuan agama.
Rasulullah SAW bersabda : “Didiklah anakmu, karena ia tidak hidup di zamanmu.”

Dari hadist tersebut kita bisa dapat simpulkan, bahwa orangtua harus mendidik anaknya seiring dengan perkembangan zaman. Jika tidak, maka si anak bisa terjerumus ke hal – hal yang buruk. Contohnya seperti yang terjadi sekarang ini, banyak para remaja yang berperilaku menyimpang, seperti narkoba, berjudi, dan sex bebas.
            Ironis memang, tapi faktanya sekarang dikalangan remaja sex bebas menjadi hal yang biasa, bahkan ada sebagian diantara mereka yang beranggapan bahwa itu adalah suatu keharusan. Dan baru - baru ini banyak remaja yang melakukan hubungan lanyaknya suami istri lalu mereka rekam melalui video. Jelas ini adalah kebobrokan Moral. Mereka tidak menyadari bahwa perbuatan yang telah mereka lakukan adalah perbuatan Zinah yang di Laknat oleh Allah SWT.
Padahal jelas – di dalam Islam, bahwa zinah adalah perbuatan yang di laknat Allah, dan dosanya pun sangatlah besar. Di dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa orang yang melakukan perbuatan zinah. Maka di akhirat nanti ia akan di siksa di neraka dengan cara kemaluan mereka akan di tusuk menggunakan besi yang telah di panaskan lalu di tusuk hingga tembuk ke ubun – ubun mereka, Nauzubillah Min Zalik.
            Tetapi diantara mereka ada yang beranggapan, bahwa itu kan nanti di neraka, toh di dunia mereka tidak mendapat siksa. Ya beruntung bagi mereka yang hidup di Indonesia (kecuali di aceh), karena di Indonesia orang yang berzina hanya dikenakan pidana kurungan selama beberapa tahun. Itu tidak akan membuat mereka jera. Coba saja jika mereka tinggal di Negara – Negara timur tengah, pastilah mereka akan mendapat hukuman cambuk 100 kali, bahkan di Rajam (mereka di ikat, lalu di lempari dengan batu)
            itu adalah contoh dari kenakalan semasa remaja. Lalu bagaimana jika mereka beranjak dewasa? Kebanyakan dari mereka (orang yang tidak taat beragama) pada masa dewasa akan banyak melakukan perbuatan yang tidak baik. Contoh seperti korupsi, selingkuh, merampok.
            Orang yang kerap korupsi adalah orang yang tidak taat agama, bahkan bisa di bilang mereka adalah orang – orang yang tidak takut dosa. Mereka hanya berfikir, selama masih ada kesempatan korupsi, maka mereka melakukannya, jika nanti sudah tua atau memasuki penghujung usia, barulah mereka bertaubat.
            Lihat betapa Percaya dirinya mereka, mereka akan taubat saat nanti tua, memanya mereka tahu kalau umur mereka akan panjang? Padahal masalah umur hanya Allah yang tahu. Itulah dampak dari seseorang jika ia tidak memiliki pengetahuan agama yang memadai. Jika para orangatua tetap tidak memperhatikan anaknya, maka jangan heran jika kelak mereka menjadi perusak moral bangsa ini.
            Adapula dampak bagi orang awam yang tidak dibekali dengan pengetahuan agama dari kecil. Seperti kejadian baru – baru ini, munculnya aliran sesat yang menjerumuskan orang kedalam sesuatu yang sesat. Seperti mereka mengatasnamakan jihad untuk membela Islam, padahal kebanyakan dari mereka tidak mengetahu apa itu arti jihad yang sebenarnya.
            Alhasil mereka melakukan apa yang pimpinan mereka perintahkan untuk mereka, seperti membuat terror dimana – mana dengan cara meledakan bom di tempat yang mereka anggap sebagai sarang orang kafir. Padahal tindakan mereka tidaklah dianggap benar, karena Islam tidak mengajarkan kekerasan.
            Ada juga aliran yang menyesatkan syariat Islam, mereka sering membid’ah kan sesuatu, padahal mereka sendiri sering melakukan bid’ah tersebut. Dan mereka membuat pertentangan bagi sesama penganut agama Islam.
            Maka saya tekankan sekali lagi bagi para orangtua untuk mendidik anaknya di jalan yang benar, Karen jika melenceng sedikit maka bisa menimbulkan kesesatan untuk mereka. Saya sendiri merasa amat sangat beruntung memiliki orangtua seperti orangtua saya, terlebih kepada ayah saya, saya merasa bangga dan beruntung karena ayah saya adalah orang yang mengerti dan faham tentang Islam.
            Ayah saya sudah mulai mendidik saya dari kecil, beliau mengajarkan saya tata cara sholat yang benar, membaca Al – Qur’an yang faseh, dan mengajarkan saya tentang sunah – sunah di dalam Islam. Alhasil bersyukur saya sampai saat ini tidak terjerumus kedalam hal – hal yang negatif. Padahal diantara teman saya, kebanyakan dari mereka adalah perokok dan suka minum – minuman keras. Tetapi kenapa sampai saat ini saya tidak terpengaruh oleh mereka? Ya itu semua karena Ayah saya, beliau selalu mengingatkan saya. Bahwa neraka itu ada. Dan Ayah saya pernah berkata “Mungkin saya tidak melihat yang kamu lakukan, tetapi ingat, bahwasanya Allah selalu melihat apa yang kamu lakukan.”
            Cukup sekian tulisan dari saya, mohon maaf jika ada kata – kata yang kurang berkenan. Dan tidak ada maksud dari saya untuk menyindir atau menyerang orang – orang tertentu. Yang saya harapkan dari tulisan ini ialah, agar para orangtua selalu mendidik anaknya.
NO SARA, NO OFFENS, NO FLAME . sekian dan wassalamua’laikum wr.wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar