Total Tayangan Halaman

25 Des 2011

BAB 5 Warga Negara dan Negara

BAB 5
WARGA NEGARA DAN NEGARA

HUKUM, NEGARA DAN PEMERINTAH

A.   HUKUM
Hukum adalah peraturan­ peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh Badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan-peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan,  yaitu dengan  hukuman  tertentu.

a)    Ciri-ciri dan Sifat Hukum
Ciri  hukum adalah adanya  perintah  atau larangan

b)    Sumber-sumber Hukum
lalah segala sesuatu  yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan  yang  memaksa, yang  kalau  dilanggar dapat  mengakibatkan sangsi yang  tegas  dan  nyata.
Sumber  hukum  dapat  ditinjau  dari  segi  formal  dan  segi  material.
Sedangkan sumber  hukum  formal  antara  lain  ialah  :

I)  Undang-undang (Statute) 
Ialah suatu peraturan  negara yang mempunyai kekuasaan hukum yang mengikat, diadakan dan  dipelihara oleh  penguasa  negara;

2)   Kebiasaan   (Costum) 
Ialah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama dan diterima oleh masyarakat. Sehingga tindakan yang berlawanan dianggap sebagai  pelanggaran perasaan   hukum.

3) Keputusan-keputusan hakim  (Yurisprudensi) 
Ialah  keputusan hakim terdahulu yang sering dijadikan dasar keputusan hakim kemudian mengenai masalah yang sama.

4)  Traktat  (Treaty) 
Ialah perjanjian  antara dua orang atau lebih mengenai sesuatu hal, sehingga masing-masing pihak yang bersangkutan terikat dengan isi perjanjian tersebut.

5) Pendapat Sarjana Hukum 
Ialah  pendapat para sarjana yang sering  dikutip para hakim dalam menyelesaikan suatu  masalah.

c)   Pembangian Hukum

1)      Menurut "sumbernya"
2)      Menurut "bentuknya"
3)      Menurut "tempat berlakunya"
4)      Menurut "waktu   berlakunya"
5)      Menurut "cara  mempertahankannya"
6)      Menurut "sifatnya"
7)      Menurut "wujudnya''
8)      Menurut "isinya"

B. NEGARA

Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur  hubungan  manusia dalam  masyarakat.

Oleh  karena itu,  sebagai organisasi, negara  dapat  memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan serta dapat menetapkan tujuan hidup bersama. Dengan perkataan lain, negara mempunyai 2 tugas utama, yaitu :

l)  Mengatur  dan  menertibkan  gejala-gejala  kekuasaan  dalam  masyarakat yang bertentangan  satu sama lainnya.
2)  Mengatur dan menyatukan kegiatan  manusia  dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan negara.
Dengan demikian, sebagai organisasi, negara mempunyai kekuasaan yang paling kuat dan teratur.

a)   Sifat-sifat Negara.
l)    Sifat memaksa, artinya negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan  fisik  secara  legal  agar tercapai  ketertiban  dalam  masyarakat dan mencegah  timbulnya  anarkhi.
2)  Sifat monopoli,artinya negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam menetapkan  tujuan  bersama  dari masyarakat.
3)  Sifat mencakup semua, artinya semua peraturan perundang-undangan mengenai semua  orang  tanpa kecuali.

b)  Bentuk Negara
Dalam  teori  modern  sekarang  ini, bentuk  negara  yang  terpenting adalah: Negara  Kesatuan  dan  Negara  Serikat

1)  Negara Kesatuan  (Unitarisme
Adalah  suatu  negara  yang  merdeka  dan  berdaulat, di  mana  kekuasaan untuk  mengurus  seluruh  permerintah dalam  negara  itu  berada  pada  Pusat.
Ada  2 macam  bentuk  negara  Kesatuan, yaitu  :

(a)   Negara  Kesatuan  dengan  sistem  sentralisasi. Di dalam  sistem  ini, segala sesuatu  dalam negara langsung diatur dan diurus Pemerintah Pusat. Dengan kata lain, Pemerintah Pusat memegang seluruh kekuasaan dalam negara.
(b)   Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi. Di dalam sistem ini,daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri.



2)  Negara Serikat  (negara  Federasi)
Adalah  negara yang terjadi dari penggabungan beberapa negara yang semula berdiri sendiri sebagai negara   yang  merdeka, berdaulat, ke dalam suatu ikatan kerjasama yang efektif untuk melaksankaan urusan secara bersama. Setelah menggabungkan diri, masing-masing negara itu melepaskan sebagian kekuasaan dan menyerahkan kepada Negara  Federalnya.


Sedang  bentuk kenegaraan  yang kita kenai dewasa  ini ialah :

(1)   Negara Dominion

Bentuk  ini  khusus  hanya  terdapat  dalam  lingkungan   ketatanegaraan Kerajaan Inggris. Negara dominion semua adalah jajahan Inggris, tetapi setelah  merdeka  tetap  mengakui  Raja  lnggris  sebagai  rajanya.  Negara­ negara dominion tergabung dalam suatu gabungan yang bernama "The British Commonwealth  of Nations".

(2)     Negara  Uni

Adalah  gabungan  dari  2 atau  beberapa  negara  yang  mempunyai seorang Kepala negara.
Ada  dua  negara  Uni,  yaitu  :
Uni Riil, ialah apabila dua atau beberapa negara berdasarkan suatu perjanjian, mengadakan satu alat pemerintahan untuk menyelenggarakan  kepentingan bersama.
Uni Personil, ialah apabila dua atau beberapa negara secara kebetulan mempunyai seorang  Kepala  Negara  yang  sama.

(3)     Negara  Protektorat

Ialah suatu negara yang berada di bawah perlindungan negara lain. Perlindungan  ini  umumnya   adalah   turut  campurnya  negara   pelindung dalam  urusan  Luar  negeri.
c)   Unsur-unsur Negara

Untuk  dapat  dikatakan  sebagai   suatu  negara,  negara   harus  memenuhi syarat-syarat sebagai  berikut  :

( 1)  harus  ada  wilayahnya
(2)   harus  ada  rakyatnya
(3)   harus  ada  pemerintahnya
(4)   harus  ada  tujuannya
(5)   mempunyai kedaulatan.

C.  PEMERINTAH

Pemerintah merupakan salah satu unsur penting daripada negara. Tanpa Pemerintah, maka negara  tidak ada yang mengatur. Karena Pemerintah merupakan roda negara,  maka tidak akan mungkin  ada suatu negara tanpa Pemerintah.

Dalam  pengertian umum sering  dicampuradukkan pengertian Pemerintah dan pemerintahan, seakan-akan keduanya  adalah sama. Padahal  jelas keduanya berbeda.



Untuk  membedakan  kedua  istilah  tersebut, maka  istilah  tersebut   harus kita  bedakan  dalam  arti  luas  dan  dalam  arti  sempit.

Pemerintahan dalam  arti  luas  :
Segala  kegiatan atau usaha yang terorganisir, bersumber pacta kedaulatan dan berlandaskan dasar negara,  mengenai rakyat/penduduk dan wilayah (negara  itu)  demi  tercapainya tujuan  negara.

Pemerintahan dalam  arti  sempit :
Kalau  kita mengikuti Montesquieu, maka  hanyalah  tugas,  kewajiban dan kekuasaan negara  di  bidang  eksekutif.

Mengikuti pengertian pemerintahan dalam arti luas dan sempit tersebut, maka:
Pemerintah dalam  arti  luas  :
Adalah  menunjuk  kepada  alat  perlengkapan negara  seluruhnya (aparatur negara)  sebagai   badan  yang  melaksanakan seluruh   tugas/kekuasaan  negara atau  melaksanakan pemerintahan dalam  arti  luas.
Pemerintah dalam  arti  sempit  :
Adalah hanya menunjuk kepada alat  perlengkapan negara yang melaksanakan pemerintahan dalam  arti  sempit.

WARGA NEGARA DAN NEGARA
Unsur  penting  suatu  negara yang lain adalah rakyat. Tanpa rakyat, maka negara itu hanya ada dalam angan-angan. Termasuk  rakyat suatu negara adalah meliputi semua orang yang  bertempat   tinggal  di  dalam  wilayah  kekuasaan negara tersebut dan tunduk pada kekuasaan negara tersebut. Dalam hubungan ini rakyat diartikan  sebagai  kumpulan manusia yang dipersatukan  oleh suatu rasa persatuan  dan yang bersama-sama  mendiami  suatu  wilayah  tertentu.

Menurut  Kansil,  orang-orang  yang  berada  dalam  wilayah  suatu  negara itu dapat dibedakan  menjadi  :

a.  Penduduk ialah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok  (domisili)  dalam  wilayah  negara  itu.

Penduduk  ini dapat  dibedakan  menjadi  2 lagi,  yaitu :

1)                  Penduduk Warga Negara atau Warga negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur  oleh Pemerintah negara  tersebut dan mengakui  Pemerintahnya  sendiri.
2)                  Penduduk  bukan  Warga negara atau Orang  Asing adalah  penduduk yang bukan  warga  negara.

b.  Bukan Penduduk  ialah mereka yang berada dalam wilayah suatu negara untuk sementara waktu dan yang tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah  negara  tersebut. 
 
1) Asas Kewarganegaraan
Adapun   untuk  menentukan  siapa-siapa  yang  menjadi   warganegara, digunakan  2 kriteria,  yaitu :
(1)   Kriterium kelahiran. Berdasarkan  kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi  2, yaitu  :
(a)   Kriterium kelahiran  menurut asas keibubapaan atau disebut pula "Ius  Sanguinis". Di dalam asas  ini,  seorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas kewarganegaraan orang  tuanya,  di manapun  ia dilahirkan.

(b)  Kriterium  kelahiran  menurut  asas  ternpat  kelahiran  atau  "Ius Soli".       Di dalam asas ini seseorang  memperoleh kewarganegaraannya berdasarkan  negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.

(2)  Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan  negara lain.

Hak  dan  Kewajiban Warga  Negara  Indonesia
Apabila  kita melihat  pasal-pasal dalam  UUD 1945,  maka akan dapat  kita temukan beberapa ketentuan tentang hak-hak warga negara, misalnya, pendidikan, pertahanan dan  kesejahteraan sosial.

Pasal 27 (1)      : Tiap-tiap warga negara  berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang  layak  bagi  kemanusiaan.
Pasal 30 (1)      : Tiap-tiap  warga negara berhak ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
Pasal 31 (1)  : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran.

Orang  asing di Indonesia tidak  mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana warga negara Indonesia. Mereka tidak mempunyai hak untuk memilih dan dipilih, hak dan kewajibanmempertahankan dan membela negara, namun mereka mempunyai kewajiban untuk tunduk dan patuh pada peraturan, dan berhak mendapatkan  perlindungan  atas diri dan harta bendanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar